BELU. suryapos.id Rumah tidak layak huni milik Martinarous (56) tahun yang ditempati bersama 3 orang anaknya di Dsn Siarai Desa Maumutin Kecamatan Raihat Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur menggugah kepedulian Personel Pos Turiscain Kipur II Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur untuk melakukan rehab menjadi bangunan rumah layak huni.
Rehab rumah milik janda dengan keterbatasan penglihatan (tunanetra) yang berukuran 7 x 7 meter sudah dimulai pengerjaannya pada Senin (2/8) oleh Personel Pos Turiscain Kipur II dan diperkirakan dalam waktu 3 Minggu bisa diselesaikan.
Dankipur II Kapten Inf Mahfud menjelaskan pada awak media, setelah dilaksanakan survey dari beberapa rumah yang dilakukan Personel Pos Turiscain diputuskan untuk memperbaiki dan menyiapkan semua material bangunan yang dibutuhkan berupa semen, pasir, batako dan cat yang dikumpulkan dari keluarga besar Personel Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY.
“Ini merupakan rumah ke lima yang direhab oleh Personel Pos Turiscain dan akan diserahterimakan dalam estimasi waktu 3 minggu pengerjaan“, ujar Mahfud dalam rilis tertulis Dispenad.
Kipur II Yonif 742/SWY juga melaksanakan perehaban rumah dan semenisasi beberapa rumah masyarakat di sekitar Pos Lakmaras, Nunura, Delomil, Mahein dan Pos Kewar.
Sementara itu Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro mengatakan bahwa Program Rehab dan Semenisasi merupakan program dari Yonif 742/SWY sejak awal kedatangan bertugas di Kabupaten Belu.
Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur juga mengapresiasi kepada Personel Pos Jajarannya yang mampu melaksanakan Program Rehab dan Semenisasi ditengah-tengah tugas utama dalam melakukan pengamanan perbatasan RI-RDTL.
“Ini langkah positif para prajurit Wira Yudha Sejati yang patut dipertahankan dan ditingkatkan, semoga giat ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan di wilayah perbatasan“, ujar Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur.
Lebih lanjut Bayu Sigit mengatakan bahwa Yonif 742/SWY akan terus mendukung Pos Jajaran melakukan rehab dan semenisasi rumah dengan melihat skala prioritas sehingga program akan tetap bisa berjalan semaksimal mungkin.
Sementara itu pemilik rumah, Martinarous (56) tahun sangat senang dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan sehingga bisa memiliki rumah yang layak huni.
“Terimakasih bapak–bapak Tentara atas bantuan merehab rumah kami, ini tidak akan kami lupakan, semoga diberikan kelancaran dan kemudahan dalam bertugas“, pungkas Martinarous.