Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph.D.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Seniman/Budayawan Yogyakarta
Munculnya rumor akan adanya capres perempuan di 2024, siapapun dia, bagi saya, justru bias gender. Kita, bangsa Indonesia, tidak sedang mempermasalahkan, capres perempuan atau laki-laki, namun lebih pada hal yang sangat mendasar dan urgent, yaitu capres yang mempunyai komitmen dan integritas kebangsaan, membangun Indonesia dari bawah.
Bung Karno muncul di jamannya, yang melintas di dua era, yaitu era kolonialisme dan era kemerdekaan. Bung Karno adalah Presiden RI terbaik hingga saat ini, seorang Pemimpin Besar Revolusi, Panglima Tertinggi Angkatan Perang, Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Seumur Hidup. Tidak ada yang meragukan komitmen dan integritas kebangsaan Bung Karno. Bung Karno secara alamiah muncul dan berhadapan dengan permasalahan bangsa Indonesia saat itu.
Ibu Megawati Soekarnoputri, secara alamiah juga muncul disaat tumbangnya Rezim Otoriter Orba. Ibu Megawati Soekarnoputri hadir dan berhadapan dengan segudang permasalahan bangsa Indonesia: transisi sistem politik dan demokrasi dan sistem birokrasi warisan Rezim Orba yang sangat korup. Bung Karno tidak pernah menyiapkan ibu Megawati Soekarnoputri menjadi calon Presiden RI. Ibu Megawati Soekarnoputri muncul secara alamiah, tanpa ada rekayasa politik sama sekali. Buktinya? Dihadang berbagai cara oleh Rezim Orba, ibu Megawati Soekarnoputri tetap eksis dan sukses di eranya.
Munculnya rumor capres perempuan di 2024, selain bias gender, menurut saya, sangat menjijikkan, karena, tampak sekali dipaksakan dan memaksakan diri.
Let the nature finds the way.
Daripada memunculkan isu capres perempuan, yang tidak jelas jeluntrung dan manfaatnya, lebih baik memunculkan/memaparkan konsep, implementasi konsep dan goal, membangun Indonesia yang komprehensif, koordinatif dan sustainable. Konvergensi antara goal dan capaian adalah hal yang harus selalu dievaluasi dengan metode yang sangat perlu dipaparkan/disajikan. Di sini kecerdasan otak seseorang diuji.
Indonesia bukan negeri milik nenek moyang seseorang, yang bisa seenaknya dikapling-kapling untuk kepentingan kroninya.
Indonesia lahir dalam nafas kebangsaan, merasa senasib sepenanggungan, gotong royong membangun negeri demi terwujudnya keadilan sosial.
Menurut saya, membangun Indonesia dari bawah, adalah suatu konsep yang menarik untuk disimulasikan dan diuji secara akademis. Dipastikan, bahwa dalam kondisi apapun, rakyat yang paling miskin, bisa tetap hidup.
Semoga kontestasi politik 2024 berlangsung aman, damai, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Terimakasih.
Yogyakarta, 2022-08-28
BP. Widyakanigara
Dapatkan info terkini : Dengan Bergabung Grup Telegram | Anda harus install Aplikasi Telegram di ponsel dulu
Anda juga bisa mengikuti pada FaceBook | Twitter | Instagram | suryaTVi
