Sragen SURYAPOS – Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama pendukung Ketahanan Pangan Nasional, sehingga dibutuhkan petani-petani yang mampu beradaptasi dengan teknologi pertanian modern, sehingga nantinya didapatkan hasil pertanian yang mampu untuk bersaing di pasar serta terciptanya Ketahanan Pangan Nasional.
Terkait dengan itu, PT Fajar Putra Grup melakukan launching Teknologi Pertanian Modern di Desa Saren Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada Senin (27/9), sebagai jawaban atas tantangan dunia pertanian saat ini, dimana kondisi petani saat ini kurang diminati oleh kaum milenial, dan mereka lebih memilih menjadi kuli/buruh pabrik, ditambah dengan semakin berkurangnya lahan pertanian saat ini yang dikerjakan oleh para petani karena tidak diminatinya sektor ini sebagai pilihan pekerjaan bagi generasi milenial.
PT Fajar Putra Grup bersama inisiator program, Richard M Adrian Marsyah, Tokoh Pemuda Kecamatan Kalijambe, Sigid Waskito Mungkasi S.H., beberapa Kepala Desa berikut Perangkat Desa di wilayah Kecamatan Kalijambe, Tokoh Masyarakat mencoba mengenalkan terobosan Teknologi Pertanian Modern ini pada kalangan generasi muda di Kecamatan Kalijambe.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk membantu Pemerintah dalam hal menciptakan Ketahanan Pangan Nasional, sekaligus memberikan edukasi pada generasi muda agar berminat menjadi petani, dengan dilakukan pengenalan teknologi pertanian yang modern”, ujar Arifudin Setiawan S.H., selaku CEO PT Fajar Putra Grup saat memberikan sambutannya.
Ditambahkan juga oleh Direktur PT Fajar Putra Grup, Dwi Ismanto jika pihaknya mencoba mengenalkan terobosan baru di bidang pertanian, dengan melakukan alih teknologi modern di wilayah Kecamatan Kalijambe, yang saat ini menempati lahan pertanian milik Sekretaris Desa Saren, Khoiri.
“Konsep pertanian modern ini, dari hulu ke hilir pembiayaannya akan dilakukan melalui perbankan dengan KUR Tani”, pungkas Dwi.
Sementara itu inisiator program, Richard M Adrian Marsyah menuturkan jika, konsep pertanian ini dapat meningkatkan hasil lebih dari 10%, serta nantinya akan dilengkapi dengan asuransi kegagalan panen.
“Dengan program Pertanian Modern, petani tidak akan dipusingkan dengan pemasaran, karena hasil panen akan ditampung oleh pabrik, begitu juga saat musim tanam tidak akan pernah mendapatkan kesulitan pupuk, karena program pertanian modern ini di support oleh Pemerintah dan pabrik pupuk untuk menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan petani”, pungkas Richard.