Gunungkidul, SURYAPOS.id – Patung Kendang yang diresmikan pada tahun 2019 diera kepemimpinan Bupati Gunungkidul terdahulu (Badingah) dan posisinya saat itu terpampang gagah diseputaran Bundaran Siyono, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen sempat menjadi ciri khas tersendiri bagi Kabupaten Gunungkidul yang identik dengan berbagai macam kesenian khususnya Campursari.
Patung Kendang menurut beberapa sumber memiliki filosofi khusus, yakni instrumen musik yang kerap dipakai untuk mengiringi berbagai kesenian di Gunungkidul. Kendang adalah bagian dari seni musik gamelan yang biasanya dipergunakan untuk mengiringi pergelaran seni budaya seperti seni Karawitan, Ketoprak, Tari-tarian, pertunjukan Wayang hingga Campursari.
Seiring dengan digantikannya Patung Kendang dengan Tugu Tobong Gamping saat ini oleh pemerintah daerah kabupaten Gunungkidul posisi patung kendang dipindahkan ke Wilayah Kalurahan Playen, Kapanewon Playen tepat didepan pasar Sumber Rejeki, Kalurahan Playen.
Tri Nursiatun (23) warga Padukuhan Bogor 1, Kalurahan Playen yang setiap harinya bekerja menjadi staf marketing Pasar Sumber Rejeki Kalurahan Playen ketika berbincang dengan awak media pada Selasa (31/01/2023) siang mengatakan, Patung Kendang sejak dipindahkan dari Bundaran Siyono ke wilayah pasar Sumber Rejeki menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Menurutnya, sejak berdirinya patung kendang dilokasi tersebut masyarakat banyak yang datang berkunjung sekaligus mengabadikannya dengan berswafoto bersama teman maupun keluarga.
“Sejak patung kendang dipindahkan kesini banyak yang sering mampir berkunjung mas, biasanya mereka Selfi dibawah patung kendang itu, harapannya patung kendang bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk datang sehingga pasar menjadi ramai,” tuturnya (31/01/2023).
Senada juga disampaikan oleh Lurah Playen Surahno, ia mengatakan patung kendang yang saat ini berdiri diwilayahnya diharapkan bisa menjadi ikon pasar Sumber Rejeki. Kendang menurut Surahno bisa dimaknai “Banyak Ngundang Orang” dengan mengambil dari filosofi tersebut masyarakat diharapkan untuk datang berkunjung ke pasar tersebut.
“Selain pasar menjadi lebih menarik, saya berharap kendang bisa sesuai dengan filosofinya “Banyak Ngundang Orang” sehingga pasar bisa lebih ramai, maju dan berkembang. Otomatis pula ekonomi masyarakat bisa lebih meningkat,” ujar Surahno.
Namun disisi lain Surahno juga berharap, kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas DPUPRKP Kabupaten Gunungkidul untuk segera menyempurnakan patung kendang tersebut. Ia menilai masih perlu penyempurnaan khususnya untuk pengecatan ulang terhadap patung kendang agar terlihat lebih menarik dan estetik.
“Saat ini patung kendang masih perlu penyempurnaan lagi, harapannya kepada pihak terkait untuk sesegera mungkin melakukan pengecatan”, tandasnya.