Jakarta SURYAPOS – Grand finalis putri batik remaja Indonesia yang digelar di hotel Ciputra Jakarta di ikuti seluruh perwakilan dari sabang sampai merauke menjadi suguhan penampilan puncak dari serangkaian kegiatan yang di adakan pada pemilihan masing masing putri batik daerah, minggu (14/11)
Puncak acara selalu menjadi tema terbaik dan persaingan antar kontestan menjadi nuansa sajian desain batik yang terbaik serta menjadi ciri khas batik Indonesia yang mendunia dan sudah di akui oleh UNESCO sehingga batik merupakan budaya luhur nusantara sejak dahulu.
Kegiatan seremonial yang berlangsung cukup meriah dengan rangkaian kegiatan yang padat dari pagi hingga malam hari, untuk memilih best kategori di masing masing individual.
Layaknya pemilihan putri Indonesia yang sarat kompetisi dari segala wawasan kebangsaan, pengetahuan, clas kepribadian & kecerdasan haruslah mumpuni untuk tampil terbaik di clas kategori.
Untuk itu serangkain kegiatan karantina diisi berbagai kegiatan dengan narasumber yang kompeten dibidangnya, yang dilaksanakan seperti beauty class dipandu kakak kakak dari inez cosmetic, ujian tertulis psikotes, speech competition dengan tema batik daerah asal finalis, debat peran generasi milenial dalam melestarikan batik, interview langsung dengan Mr. Derry Dahlan selaku CEO DD organization adalah untuk menguji para peserta yang menuju grand final.
Serangkaian kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga malam di ikuti dengan semangat para finalis untuk bisa saling betinteraksi mengenal satu sama lainnya.
Pada acara puncak final pemilihan putri batik remaja Indonesia menjadi klimak dari serangkaian kegiatan para finalis dari semua kategori, Putri remaja asal kota Pati yang mewakili propinsi Jateng Nayla Mufida mendapat penghargaan video presentasi terbaik dari semua para peserta atau finalis.
Di sela-sela acara tersebut Nayla Mufida yang di wawancarai Media sampaikan acara puncak final pemilihan putri batik merupakan kompetisi dalam dalam mencari yang terbaik dari sekian peserta yang baik juga untuk mengembangkan bakat bagi kaum remaja untuk lebih mencintai budaya daerah,untuk meraih sebuah prestasi dan penghargaan yang akan dipersembahkan untuk masyarakat jawa tengah khususnya Kab.Pati.
“Adapun pencapaian prestasi yang diraih tahun ini bisa lebih baik lagi dikesempatan yang berbeda, baik untuk clas nasional maupun regional nantinya, yang pasti batik sebagai warisan budaya nasional dan sudah mendunia akan lebih punya tempat sebagai seni budaya kearifan lokal Indonesia, bahwa batik sudah menjadi icon menuju pentas wisata dunia,” ujar Nayla.
Lebih lanjut Nayla untuk generasi milenial, jadilah generasi yang berkarakter dan tidak ada salahnya kita para generasi penerus bangsa untuk selalu melestarikan sebagai generasi yang meneruskan warisan budaya bangsa salah satunya yaitu dengan mengembangkan dan mencintai batik.
“Muda Berbatik, Muda Bergaya, Batik Mendunia dan Batik sebagai akar budaya warisan leluhur nusantara,yang banyak mengandung filosofi budaya yang tinggi ,mari kita jaga ,dan lestarikan ,” tutup Nayla