Magelang Suryapos.id – Pengurus Kebaya Foundation yang di pimpin oleh Alexa Hersi menyumbangkan puluhan buku bacaan untuk anak anak SD Negeri Sikepan 2 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, dalam sebuah acara serah terima buku bacaan yang di hadiri Kepala sekolah SD N Sikepan 2 beserta sejumlah guru dan murid muridnya.Minggu (26/09)
Kegiatan berbagi buku bacaan oleh komunitas yang seluruh anggotanya perempuan tersebut bertujuan untuk menambah sarana literasi perpustakaan sekolah dalam menunjang program Pojok Baca.
Berawal dari hubungan kemitraan antara Kepala Sekolah SD Negeri Sikepan 2 dengan Ketua Kebaya Foundation Magelang yang meminta bantuan mencarikan bantuan buku bacaan bagi murid muridnya yang masih begitu kekurangan koleksi buku bacaan di perpustakaan sekolahnya.
Lebih lanjut Kepala sekolah SD Negeri Sikepan 2, Ch. Dewi Hartanta menyampaikan sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh komunitas Kebaya Foundation Magelang karena dengan adanya buku buku baru, bisa menambah wawasan, pengetahuan serta turut mendukung dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Anak anak begitu antusias mendapati perpustakaannya bertambah koleksinya, mereka jadi gemar membaca kembali,” tutur Ch. Dewi.
Alexa Hersi selaku ketua Kebaya Foundation menuturkan, “Berbagi buku bacaan untuk anak anak SD ini adalah agenda pertama kami sejak dilantiknya pengurus Kebaya Foundation pada 8 September 2022 oleh Ibu Tuti N Roosdiono selaku Ketua Kebaya Foundation Pusat yang juga anggota Komisi IX DPR RI.
Hersi menambahkan, “Kegiatan sosial ini akan menjadi prioritas utama kami sebagai lembaga yang bergerak membantu masyarakat menengah ke bawah terutama dalam bidang sosial, pendidikan dan kebudayaan.
Pengadaan donasi buku yang kami salurkan masih berupa dana swadaya pengurus dan anggota KFM, selanjutnya tidak menutup kemungkinan kami akan membuka wadah donasi buku bagi siapa saja yang berkenan menyumbangkan buku baru maupun bekas yang layak baca yang nantinya akan kami salurkan ke beberapa lembaga pendidikan anak, panti panti asuhan dan tempat tempat yang membutuhkan buku bacaan,” demikian harap Hersi.
Secara terpisah seorang pemerhati pergerakan perempuan yang juga seorang pengamat kebudayaan, B. Hendarta menyatakan salut dan mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh Kebaya Foundation.
“Di tengah arus modernisasi seperti ini dimana buku sudah mulai terpinggirkan dengan gencarnya informasi teknologi lewat gadget, masih ada orang orang yang peduli terhadap buku buku sebagai literasi bacaan.” ungkapnya.
