Scroll untuk baca artikel
REDAKSI
Example floating
Example floating
KAYU123 NATARU
Nasional

Karir Moncer Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

×

Karir Moncer Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta SURYAPOS – Kosongnya kursi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dalam kurun dua bulan terakhir ini berakhir setelah Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa meneken Surat Keputusan (SK) No 66/1/2022 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di lingkungan TNI tertanggal 21 Januari 2022, menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurrahman yang promosi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Pengangkatan Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad yang ke 44 ini seperti biasa diiringi dengan sejumlah pro dan kontra sekaligus sejumlah harapan, seperti yang disampaikan oleh pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati bahwa dirinya sangat keheranan ketika ada seorang menantu Jenderal yang naik pangkat meski heboh, meskinya khalayak juga harus melihat kompetensi yang bersangkutan jangan dilihat dari faktor kedekatan secara pribadi semata.

PASARKAYU

Sosok Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dikenal sebagai Jenderal yang cerdas, akademik, rendah hati dan mempunyai kemampuan intelijen yang baik”, ujar mantan anggota Komisi I DPR RI ini.

Susaningtyas juga berharap kedepannya Mayjen Maruli Simanjuntak akan mampu meningkatkan kemampuan militer, Interoprabilitas dan akademik para Prajurit dan Perwira Kostrad.

Hal senada disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani yang menilai sosok menantu Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan ini dinilai sebagai Perwira yang cerdas dan tidak neko-neko serta mempunyai pengalaman penugasan yang lengkap.

Pengangkatan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak pasti sudah melalui pertimbangan yang matang, mengingat Kostrad sebagai Komando Utama Tempur TNI AD serta tantangan pertahanan dan keamanan kedepan, saya yakin Mayjen TNI Maruli Simanjuntak akan mampu melaksanakan tugas tersebut“, ujar Christina.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berharap agar pengangkatan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak tidak dipolitisasi, meski banyak anggapan yang beredar karena yang bersangkutan dekat dengan Presiden Joko Widodo sekaligus menantu dari Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan.

Pengangkatan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sudah melalui proses yang panjang dan penggemblengan di internal TNI AD, dan yang harus diingat adalah, PDIP menghormati hak prerogatif Presiden dalam penentuan jabatan-jabatan strategis“, ujar Hasto.

Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengawali karirnya seusai lulus dari Akademi Militer (AKMIL) pada 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra) terbilang mempunyai karir yang moncer dan rekam jejak yang baik dalam penugasan di TNI AD.

Sebelum dipercaya sebagai Pangkostrad, Perwira kelahiran Bandung pada 27 Februari 1970 ini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX Udayana menggantikan Mayjen TNI Kurnia Dewantara pada 18 November 2020, setelah selama 2 tahun bertugas sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Dan Paspampres).

Penugasan di teritorial juga pernah dilakukan oleh Perwira Tinggi dari Kecabangan Infanteri ini, diantaranya adalah pada medio 2016 – 2017 dipercaya sebagai Komandan Komando Resort Muliter (Danrem) 074/Warastratama dan Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro pada medio September 2018 – November 2018.

Sedangkan penugasan di Paspampres diawali pada medio 2014 – 2016 sebagai Komandan Grup A Paspampres, dan pada medio 2017 – 2018 dipercaya sebagai Wakil Komandan (Wadan Paspampres) serta dipercaya sebagai Komandan Paspampres pada medio 2018 – 2020.

Karir militer ayah 2 orang anak ini lebih banyak di Kesatuan Pasukan Komando Khusus (Kopassus) dan berbagai jabatan pernah diemban, diantaranya adalah :

  1. Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus pada medio 2005 – 2008.
  2. Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2/Sandi Yudha pada medio 2008 – 2009.
  3. Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (Pusdikpassus) pada medio 2009 – 2010.
  4. Wakil Komandan (Wadan) Grup 1/Para Komando pada medio 2010 – 2013.
  5. Komandan Grup 2/Sandi Yudha pada medio 2013 – 2014.
  6. Asisten Operasi (Asops) Danjen Kopassus pada 2014.

Dengan sejumlah rekam jejaknya pada beberapa penugasan, sejumlah pihak optimis jika suami dari Paulina Pandjaitan ini, mampu untuk memenuhi tantangan pertahanan dan keamanan kedepan, serta membina kesiapan operasional jajaran Kostrad dalam penyelenggaraan Operasi Pertahanan Keamanan tingkat strategis, baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

AYO PASANG IKLAN
AYO PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

VENEERKAYU