Scroll untuk baca artikel
REDAKSI
Example floating
Example floating
KAYU123 NATARU
Sosial BudayaUmumWisata

Gerakan Bangga Jadi Indonesia Menuai Pujian Wisatawan di Jogja

×

Gerakan Bangga Jadi Indonesia Menuai Pujian Wisatawan di Jogja

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Yogyakarta, SURYAPOS.id – Senja di Titik Nol Jogja tetiba diriuhkan dengan adanya beberapa anak muda yang menari gemulai dengan berpakaian kebaya, beberapa kawan mereka kemudian bergabung dan ikut menari. Suasana menjadi meriah karena pengunjung turut bergoyang dan menari bersama dengan alunan lagu lagu daerah dari sebuah sound yang mereka bawa.

Acara menari yang mengundang perhatian masyarakat tersebut dilakukan oleh sebuah komunitas yang mereka namakan Gerakan Bangga Jadi Indonesia dengan bentuk tarian massal yang terkesan spontan yang mereka sebut Flashmob.
Jumat, 20/10/2023.

PASARKAYU

Gerakan Bangga Jadi Indonesia adalah sebuah gerakan budaya yang bervisi pada pelestarian seni dan adat tradisi untuk menumbuh kembangkan pada generasi muda supaya turut menjaga warisan adiluhung leluhur.

Diinisiasi oleh Rina Tiarawaty dan diikuti berbagai komunitas maupun perorangan yang peduli akan seni, tradisi, adat budaya Nusantara secara luas, Gerakan Bangga Jadi Indonesia mengajak masyarakat, anak anak sekolah, mahasiswa, generasi muda berbagai daerah, berbagai komunitas untuk turut mengaplikasikan kebanggaan ke-Indonesiaan dalam bentuk menari, performance kesenian dan lain lain dengan berbusana adat tradisi.

Nana Karolina selaku penanggung jawab acara mengatakan, “Flashmob ini bertujuan ajak masyarakat khususnya kaum muda untuk lestarikan seni budaya bangsanya sendiri. Pilihan lokasi di Titik Nol karena tempat ini sebagai jantungnya kota Jogja,” terang Karolina yang akrab disapa Nana Ka yang sore itu kenakan busana adat Dayak.

Kordinator Lapangan, Alexa Hersi menyatakan, “Negeri kita sangat kaya akan seni dan budaya beraneka ragam. Sudah sewajibnya kita turut mengenalkan kepada kaum muda sejak dini, kami berharap akan semakin menumbuhkan kesadaran menjaga warisan budaya bangsa. Jangan sampai anak anak anak kita fasih dengan budaya asing sementara budaya sendiri terlupakan. Acara yang kami lakukan hari ini dirasa pas di saat momentum peringatan Sumpah Pemuda akan kita lewati,” terang Hersi.

Dijelaskan oleh Poppy Judith selaku koordinator umum, tarian yang ditampilkan kali ini adalah tari Keluhuran Nusantara, tari Gantar, tari Slompret, tari Sinanggartulo dan tari Gemufamire.

Chandra, salah satu peserta menari mengaku senang dan bangga ikut flashmob. “Ini kali pertama ikut giat beginian, menari tarian lagu daerah dengan baju adat, bersanggul, ini Indonesia banget, saya suka,” kenang mahasiswi UGM semester awal ini.

AYO PASANG IKLAN
AYO PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

VENEERKAYU