Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengungkapkan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Gunungkidul, Selasa (30/1/2024) berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
“Semua berjalan kondusif, mulai silaturahmi dengan warga pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) peresmian jalan semua berjalan lancar,” kata Sunaryanta, Di kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu (31/1/2024).
Kepada media orang nomor satu di Gunungkidul ini juga menanggapi adanya kericuhan di depan Pasar Argosari, Wonosari saat kunjungan Presiden. Namun setelah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI hal tersebut terjadi karena kesalahpahaman.
“Dari pertemuan dengan Forkopimda dapat kita simpulkan karena kesalahpahaman,” paparnya.
Bupati mengaku dalam waktu dekat akan kembali melakukan pertemuan dengan Forkopimda utamanya melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Gunungkidul. Saat kericuhan terjadi dalam video yang beredar terlihat Endah Subekti Kuntariningsih berada di lokasi kejadian.
“Nanti akan kita fasilitasi untuk bertemu beliau (Ketua DPRD Gunungkidul), kita bangun komunikasi agar tidak terjadi berita simpang siur ditengah masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan ini Bupati juga meminta masyarakat khususnya Gunungkidul tidak termakan isu negatif dan provokatif utamanya media sosial. Terlebih menjelang pemilihan umum 14 Februari mendatang masyarakat diharapkan dapat membawa diri.
“Masyarakat harus bisa menyaring berbagai informasi yang berkembang dan wajib dicek kebenaranya,” ungkapnya.
Pensiunan TNI AD ini juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah termakan hoax dan mengikuti konstelasi politik ini dengan sewajarnya. Sebab menurutnya semua pasangan calon presiden merupakan putra pilihan terbaik bangsa.
“Tetap menggunakan hati nurani, beda pilihan biasa. Ini sebuah proses persaudaraan guyup rukun tetap wajib kita jaga,” katanya.
Bupati juga terus menekankan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkab Gunungkidul untuk netral. Himbauan ini sudah diberikan melalui surat edaran yang diterbitkan hingga tingkat pamong.
“Netralitas, menjaga kondusifitas sudah kita tekankan. lebih jeli melihat informasi yang beredar dan tidak termakan mentah dengan informasi tersebut,” paparnya.