Belu NTT SURYAPOS – Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Komando Pendidikan dan Latihan (Wadanpussenif Kodiklat) TNI AD Mayor Jenderal TNI Ahmad Daniel Chardin, SE. M.Si., bersama rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Mako Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu, NTT, Jumat (15/10)
Wadanpussenif Kodiklat TNI AD beserta rombongan di sambut Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro didampingi Wadansatgas Mayor Inf Aditya Nugraha para Dankipur dan Perwira Staf Satgas Pamtas.
Dalam kesempatan yang baik tersebut dimanfaatkan Wadanpussenif Kodiklat TNI AD untuk memberikan pengarahan kepada personel Satgas Pamtas Yonif 742/SWY di lapangan Mako Satgas.
Untuk mengawali acara Mayjen TNI Ahmad Daniel Chardin bernostalgia dengan para Prajurit Wira Yudha Sejati dengan menceritakan kisahnya pada saat berpangkat Letnan Dua yang pernah berdinas di Yonif 742/SWY selama dua tahun.
“Pada tahun 1992 sampai akhir 1993, setelah saya mengikuti latihan para Komando (Kopassus, red), saya bertugas di Yonif 742/SWY sebagai Danton di Kompi A. Namun karena kekurangan Perwira maka saya diberikan jabatan sebagai Pasi Intel merangkap Pasiops dan Dankima, jadi tiga jabatan rangkap,” kenangnya sambil tersenyum.
Terkait pelaksanaan tugas Satgas Pamtas, Wadanpussenif Kodiklat TNI mengatakan kalian selama 7 bulan penugasan, banyak prestasi yang sudah dilaksanakan diluar tugas pokok sebagai pasukan terdepan penjaga keutuhan dan kedaulatan negara di wilayah perbatasan.
Untuk mencapai keberhasilan tugas pokok tersebut, lanjutnya, harus didukung dengan pembinaan teritorial (Binter) kepada masyarakat dengan melakukan silaturahmi, komunikasi dan pendekatan secara kontinyu dengan harapaan keberadaan TNI betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
“Beberapa program unggulan untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat agar terus dilakukan dan disempurnakan hingga masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari program tersebut,”Tegasnya
Khusus untuk 63 patok yang hilang, mantan Kasdam Iskandar Muda itu meminta agar diberikan tanda sesuai dengan koordinat aslinya baik dengan bendera ataupun penanaman pohon sampai ada perbaikan dari pihak terkait.
“Bahwa pasukan infantri merupakan atlet tempur yang harus tanggap, tanggon dan trengginas dengan tetap memanfaatkan waktu luang untuk belajar dan berlatih sehingga menjadi prajurit yang memiliki mental dan fisik yang prima dan siap menyongsong tugas-tugas berikutnya,” jelasnya
Mengakhiri arahannya, Jenderal Bintang Du aitu juga berharap agar para personel pos mendata dan melatih para pemuda pemudi yang berpotensi menjadi TNI baik fisik maupun akademiknya sehingga memunculkan kebanggaan bagi mereka khususnya masyarakat perbatasan.
Usai memberikan pengarahan Wadanpussenif Kodiklat TNI AD bersama rombongan didampingi Dansatgas dan Wadansatgas melihat beberapa program unggulan yang sudah dilaksanakan pos-pos jajaran Satgas Pamtas Yonif 742/SWY seperti mesin perontok jagung, kerajinan bambu, seni gorok-gorok dan lukisan pasir, aquan ponik dan beberapa sample barang bukti hasil penggagalan penyelundupan.
Terlihat dilokasi turut hadir mendampingi Wadanpussenif Kodiklat TNI dan rombongan di Mako Satgas Kasiter Kasrem 161/WS Kolonel Inf Seniman Zega dan Dandim 1605/Belu Letkol Inf Wiji Untoro.