Bojonegoro SURYAPOS – Sebuah perahu tambang yang dioperasikan oleh Kasiyan (65) tahun warga Desa Semambung Kecamatan Kanor Bojonegoro, yang biasa menjadi sarana penyeberangan diatas Sungai Bengawan Solo, antara Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro menuju Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, pada Rabu (3/11).
Menurut salah seorang warga yang ditemui SURYAPOS di lokasi kejadian Yatno (36) tahun menuturkan jika, perahu tambang yang mempunyai panjang 15 meter dan lebar 2,5 meter biasanya digunakan untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo ini, secara tiba-tiba hanyut dan tenggelam diduga karena arus deras Sungai Bengawan Solo.
Sementara itu di lokasi kejadian sudah terlihat Tim SAR Gabungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro yang sedang melakukan upaya evakuasi terhadap korban dan kendaraan yang saat itu diangkut menggunakan perahu tambang.
Sampai dengan berita ini diturunkan sudah ada 6 orang korban yang ditemukan dalam kondisi selamat, namun identitas korban masih dalam identifikasi petugas termasuk jumlah keseluruhan penumpang yang berada di dalam perahu tambang.
Sementara itu Kapolres Tuban AKBP Darman S.I.K., saat dikonfirmasi oleh SURYAPOS di lokasi kejadian menuturkan jika, dari informasi awal yang diterima oleh jajarannya bahwa penumpang yang berada di atas perahu tersebut berjumlah sekitar 12 orang dan puluhan sepeda motor.
“Data awal yang kita temukan, dugaan awal terbaliknya perahu tambang ini dikarenakan adanya arus yang sangat deras, akibat kiriman air dari hulu, sehingga menyebabkan perahu tidak seimbang dan terbalik“, ujar Darman.
Untuk mempermudah proses evakuasi dan pencarian korban, saat ini di lokasi kejadian sudah didirikan Pos Komando (Posko) SAR, untuk mengkoordinasikan seluruh unsur potensi SAR yang ada guna memudahkan operasi pencarian korban.