Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Dalam rangka meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Tenaga Kerja Kabupaten Gunungkidul menggelar acara Business Matching 2024.
Acara yang digelar di GOR Siyono, Rabu (4/9/2024) ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempertemukan secara langsung antara penyedia dan pembeli, baik dari badan dinas, PT, laboratorium, puskesmas, dan berbagai instansi lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Supartono, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi langsung antara penyedia barang atau jasa dengan pembeli.
“Dengan adanya Business Matching ini, diharapkan terjadi transaksi yang signifikan, sehingga dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,” ujar Supartono.
Ia menambahkan bahwa program peningkatan penggunaan produk dalam negeri ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan sektor industri pengolahan dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional.
Baca juga: Dinsos PPPA Gunungkidul Salurkan Bantuan Sosial Berupa Alat Bantu bagi Penyandang Disabilitas
“Pemerintah terus mendorong masyarakat agar lebih banyak menggunakan produk dalam negeri guna menumbuhkan kemandirian bangsa. Pelaksanaan program kegiatan ini sebagai bentuk nyata dalam membangkitkan semangat mencintai dan menggunakan produk dalam negeri,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), pada tahun 2004 tercatat ada sekitar 0,35 triliun rupiah transaksi yang melibatkan penyedia produk dalam negeri. Namun, angka ini masih jauh dari yang diharapkan. Hingga Agustus 2002, realisasi penyediaan barang dan jasa mencapai 30,37 miliar rupiah dengan total 253 paket.
Supartono mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan penyedia lokal yang terdiri dari 25 penyedia makanan dan minuman, 2 penyedia kendaraan bermotor, 7 penyedia komputer dan elektronik, serta berbagai penyedia lainnya.
Baca juga: Terkuak Napi MSAT Diduga Bayar Upeti ke Karutan Melalui KPR Medaeng Agar bisa Pulang
“Sebagian besar dari penyedia tersebut sudah memiliki akun yang dapat digunakan dalam transaksi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kami juga menyediakan layanan konsultasi yang dapat dimanfaatkan oleh penyedia dan pembeli untuk berdiskusi terkait pengadaan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, dalam sambutannya menyatakan pentingnya transformasi digital dalam dunia usaha. Menurutnya transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang perubahan mindset.
“Dengan digitalisasi, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dapat melihat langsung spesifikasi barang dan jasa yang akan dipesan, sehingga langkah ini lebih transparan dan bisa menghindari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme),” ungkap Sunaryanta.
Baca juga: Diduga Maling Motor, Seorang Remaja Dikeroyok Massa di Rungkut Kidul
Dengan semangat yang sama, diharapkan Business Matching 2024 ini dapat memotivasi penyedia dan pembeli untuk lebih banyak melakukan transaksi belanja produk dalam negeri, baik dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah lokal maupun nasional.
“Kunci keberhasilan terletak pada komitmen bersama untuk sebanyak mungkin menggunakan produk-produk dalam negeri demi terwujudnya Gunungkidul yang maju,” paparnya.