JAKARTA. suryapos.id Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus melakukan Pengawasan dan Pendampingan dalam Pengujian Vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia, guna memastikan aspek keamanan, mutu dan khasiatnya.
“Semua vaksin yang akan digunakan di Indonesia, sudah melalui proses yang panjang dan mendapatkan izin edar dan penggunaan dari
Emergency Use Authorization (EUA)”, ujar Kepala BPOM, Penny K Lukito dalam keterangan pers secara virtual pada Jumat (13/8).
Penny menambahkan bahwa, dalam proses pengkajian dan penggunaan vaksin, BPOM bekerja sama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan para ahli terkait, termasuk dengan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) dalam hal pengawalan mutu vaksin sebelum diedarkan dan didistribusikan.
Hingga saat ini BPOM telah memberikan izin penggunaan pada masa darurat kepada enam vaksin yakni, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer atau Cominaty, vaksin Sinovac yang memperoleh EUA dari BPOM adalah vaksin Coronavac yang didatangkan dalam bentuk jadi dan olahan oleh Bio Farma.
“Kami lakukan pengawasan di jalur distribusi hingga pelayanan kesehatan, juga kami lakukan sampling pengujian hingga pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bersama Kemenkes dan Dinkes di daerah”, tutur Penny.
Kepala BPOM juga menghimbau kepada masyarakat untuk ikut program vaksinasi yang sudah tersedia untuk membantu langkah strategis Pemerintah dalam upaya percepatan penanganan pandemi Covid 19, hingga cepat mencapai Herd Imunity dan segera keluar dari pandemi Covid 19.