Meriahnya Kirab Budaya Rasulan Kalurahan Bedoyo Ponjong

Gunungkidul, SURYAPOS – Pasca dua tahun tidak digelar akibat pandemi, kini warga Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul kembali menggelar tradisi Rasulan, pada Rabu (14/09/2022). Seperti yang diketahui tradisi rasulan merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh masyarakat Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong dengan tujuan memohon keselamatan serta keberkahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada proses rasulan kali ini pemerintahan kalurahan menggelar rangkaian kegiatan yang cukup meriah yakni menampilkan kirab budaya dengan berbagai macam kesenian budaya serta kearifan lokal yang ada.

Kepala Kalurahan Bedoyo Sulardi mengatakan pada kirab budaya ini diikuti oleh perwakilan dari masing-masing padukuhan di Kalurahan Bedoyo itu sendiri.

“Dari masing-masing padukuhan menampilkan berbagai macam potensi kesenian, diantaranya adalah reog, bergodo, gunungan hasil bumi dan kesenian lainnya yang berasal dari Kalurahan Bedoyo,” ungkap Sulardi.

“Tradisi rasulan ini merupakan salah satu sebagai rasa syukur kami warga masyarakat Bedoyo atas rezeki karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah dilimpahkan kepada warga Bedoyo,” imbuhnya.

Sulardi menambahkan bahwa kegiatan kirab budaya ini juga diikuti oleh seluruh elemen masyarakat se Kalurahan Bedoyo terlebih lagi anak muda. Menurutnya hal ini dimaksudkan agar anak-anak muda selalu mencintai serta turut melestarikan budayanya sendiri ditengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Sebelumnya juga telah dilakukan berbagai macam kegiatan untuk menyambut tradisi rasulan. Adapun kegiatan antara lain adalah pasar malam, pentas musik dan kesenian Jawa seperti campursari.

Pada puncak acara kegiatan diakhiri dengan kenduri, yang mana kenduri merupakan tradisi wajib dilakukan guna memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, supaya kehidupan masyarakat Kalurahan Bedoyo semakin tentram, nyaman dan damai.

Pasca diterbitkannya Surat Keputusan (SK) rintisan Kalurahan Budaya, kini pemerintah Kalurahan Bedoyo beserta masyarakat berkomitmen mengembangkan budaya yang ada. Terlebih lagi mendidik anak-anak muda untuk selalu melestarikan budaya dan menurunkan kepada anak cucu kelak.
Kegiatan rasulan ini dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.