GPPE 2024

Dinkes Kabupaten Sleman Gelar Gebyar Husada dalam Rangka HKN Ke-59

PASARKAYU
SaeXpo 2023 Jogja

Sleman (DIY), SURYAPOS.id – Gebyar Husada dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-59 yang berlangsung di Imperial Ballroom lantai 2 Rich Jogja Hotel dengan tema ”Transformasi Kesehatan Sleman untuk Indonesia Maju” oleh Dinas Kesehatan kabupaten Sleman diikuti 500 peserta dari berbagai insatansi dan lembaga berjalan lancar (23/11/2023).

dr. Nurholis Majid, MPH – Direktur Sinergi Sehat Indonesia wilayah Sleman dan Bantul dalam konferensi pers menyampaikan bahwa Global Tuberculosis Report (GTR) 2022 mencatat bahwa terdapat 969.000 kasus tuberkulosis (TBC) baru di Indonesia dan menempatkan sebagai negara kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia. Angka ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000 kasus. Insidensi kasus TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk, yang artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang di antaranya yang menderita TBC.

AYO PASANG IKLAN

”Indonesia sebagai negara kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia. Angka ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000 kasus. Insidensi kasus TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk, yang artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang di antaranya yang menderita TBC,” ungkap dr Majid.

Dijelaskan oleh dr. Majid bahwa TBC menyerang orang dewasa pada usia yang paling produktif, sama halnya dengan kondisi di Indonesia. Terdapat 74% pasien TBC yang termasuk pada usia produktif, yakni 15-64 tahun dengan proporsi 32% pasien perempuan dan 68% pasien laki-laki. Angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 150.000 kasus (satu orang setiap 4 menit), naik 60% dari tahun 2020 yang sebanyak 93.000 kasus kematian akibat TBC. Dengan tingkat kematian sebesar 55 per 100.000 penduduk.

Ditempat yang sama dr. Khamidah Yuliati, M.M.R – Kepala Bidang P2P Dinkes Sleman bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Sleman. Berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, pada tahun 2022, terdapat 1.604 kasus TBC baru di Kabupaten Sleman. Sedangkan per Oktober tahun 2023 Dinas Kesehatan Sleman telah menemukan kasus TBC baru sebanyak 1351 dan 476 kasus TBC gagal pengobatan, kambuh, dan lain-lain. Diantara data tersebut ditemukan TBC pada anak sebanyak 539 kasus, TBC dengan HIV sebanyak 53 kasus, TBC Resisten Obat (RO) sebanyak 33 kasus, dan sebanyak 56 kasus meninggal karena TBC.

Ditambahkan oleh dr Yuli bahwa beberapa upaya telah dilakukan untuk menekan angka penularan penyakit TBC di Kabupaten Sleman tentunya dengan kolaborasi multi pihak baik dari pemerintah, pemangku kebijakan, dan komunitas untuk eliminasi TBC pada tahun 2030. Salah satu upaya tersebut adalah program SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis) dengan kegiatan melakukan skrining TB pada masyarakat kumuh padat – kumuh miskin. Layanan komprehensif multisektor ini menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif, efisien, setara dan aktif menjangkau keluarga rentan kurang mampu dengan sistem informasi digital. Disamping itu terdapat program JEMPOL SIKAT TB, kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan RSUD Prambanan untuk mengelola dana hibah dari Global Fund dengan kegiatan penemuan kasus TB secara aktif menggunakan metode radiologis pada penyandang diabetes melitus.

Komitmen untuk eliminasi TBC pada tahun 2030, pemerintah (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman), pemangku kebijakan, dan komunitas saling berkolaborasi untuk meningkatkan angka penemuan kasus TBC serta memastikan pasien mendapatkan pengobatan sesuai standar dan berpusat pada pasien. Komunitas TBC SSR Sinergi Sehat Sleman berperan dalam penaggulangan TBC berbasis komunitas di kabupaten Sleman dengan melakukan peran TOSS TBC yaitu dalam penemuan kasus TBC melalui kegiatan Investigasi Kontak Rumah Tangga [IK RT] atau tracing kontak erat dan serumah, Investigasi Kontak Non Rumah Tangga [IK Non RT] dalam bentuk sosialisasi dan skrinning TBC kemasyarakat, edukasi pemberian Terapi Pencegahan TBC [TPT] balita kontak serumah, pendampingan pasien TBC Resisten Obat [RO] dan pelacakan pasien putus pengobatan pada TBC Sensitif Obat [SO], Harapannya dengan adanya upaya kolaborasi tersebut dapat meningkatkan penanggulangan TBC di kabupaten Sleman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IFMAC & WOODMAC 2024