Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul kembali menegaskan komitmennya menjaga warisan budaya lokal melalui gelaran “Budaya Rineksa Mrih Raharja” yang berlangsung pada Rabu (26/11/2025). Agenda tahunan ini menjadi ruang bertemu antara tradisi, masyarakat, dan ekonomi kreatif yang tumbuh di tingkat desa.
Lurah Katongan, Jumawan, mengatakan tema tersebut dipilih untuk menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak hanya dimaknai sebagai rutinitas, tetapi juga sebagai upaya menghadirkan kesejahteraan. Menurutnya, konsep Rineksa merujuk pada sikap menjaga dan melindungi budaya, sementara Mrih Raharja menggambarkan tujuan akhirnya: masyarakat yang hidup makmur dan damai.
Baca juga: Berbelok Tanpa Antisipasi, Dua Pengendara Motor Alami Kecelakaan di Watusigar
Di balik penyelenggaraan ini, Jumawan menilai masyarakat Katongan memiliki modal budaya yang kuat. Seni reog, jathilan, karawitan, hingga pagelaran wayang kulit menjadi bagian dari tradisi yang terus dijaga. Pada gelaran kali ini, seluruh pertunjukan melibatkan seniman lokal yang selama ini konsisten merawat seni tradisi di lingkup kalurahan.
Selain panggung seni, kegiatan ini juga dirancang sebagai etalase produk UMKM. Pemerintah kalurahan menggabungkan pameran produk lokal dengan rangkaian pertunjukan budaya, sehingga sektor ekonomi kreatif mendapatkan ruang promosi yang lebih luas di hadapan masyarakat dan pengunjung.
Baca juga: Melintas Tengah Malam, Warga Gunungkidul Disabet Gesper oleh Rombongan Remaja Bermotor
Jumawan menambahkan bahwa Gelar Potensi Budaya tahun ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Bantuan Keuangan Khusus Dana Keistimewaan (Danais). Dana tersebut memungkinkan kalurahan mengembangkan kegiatan berbasis budaya sebagai bagian dari program penguatan identitas keistimewaan Yogyakarta.
Ia berharap kegiatan ini tidak sekadar menyajikan hiburan, tetapi juga mampu membangun kembali kedekatan generasi muda dengan budaya lokal. Menurutnya, keikutsertaan anak muda menjadi kunci agar tradisi tetap relevan dan mampu bertahan dalam arus globalisasi yang bergerak cepat.
Baca juga: Motor Korban Tewas di Sungai Winongo Akhirnya Ditemukan, Kondisinya Bikin Kaget
Bagi masyarakat Katongan, gelaran ini juga dipandang sebagai peluang mengenalkan potensi budaya dan wisata desa ke khalayak yang lebih luas. Keterlibatan warga dalam setiap rangkaian acara menunjukkan bahwa pelestarian budaya berjalan seiring dengan penguatan karakter desa.
Kalurahan Katongan sendiri telah ditetapkan sebagai Kalurahan Mandiri Budaya. Dengan status tersebut, pemerintah desa kini tengah mengembangkan potensi budaya dan pariwisata melalui berbagai program yang diinisiasi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memperkuat identitas desa berbasis budaya.
