SosialUmum

Pedhet Milik Warga Ngawen Terlahir Kembar Siam, Retno Widyastuti : Disebabkan Pembelahan Sel yang Tidak Sempurna

Gunungkidul, SURYAPOS.id – Warga Padukuhan Wonosari, Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen dibuat heboh dengan sapi induk jenis limosin milik Hariyanto (38) warga Padukuhan Wonosari, RT 05/RW 07, Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen yang melahirkan anakan sapi (Pedhet) betina kembar Siam.

Pasalnya, Sapi indukan milik Hariyanto yang melahirkan pada Minggu (05/02/2023) tersebut memiliki bentuk kepala yang tidak lazim seperti halnya kebanyakan anak sapi yang dilahirkan normal. Diketahui olehnya anakan sapi tersebut memiliki kepala dua, mulut dua, dan memiliki dua pasang mata.

Kejadian aneh itu sontak menghebohkan seluruh warga masyarakat sekitar dengan terlihat mereka berbondong-bondong datang untuk melihat kondisi sapi yang baru berumur tiga hari tersebut.

“Untuk merawatnya sementara ini saya berusaha memberikan minum susu yang diperas dari induknya dengan memakai dot setiap dua jam sekali dan mudah mudahan anak sapi (pedhet) ini bisa bertahan hidup sampai besar,” ucapnya, Rabu (08/02/2023) siang.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul Retno Widyastuti menjelaskan bahwa fenomena atau kasus yang serupa sudah sering terjadi pada peternak di Gunungkidul.

Menurut Retno, hal itu disebabkan oleh proses pembelahan sel setelah terjadi pembuahan tidak sempurna. Dikatakannya, dengan kondisi yang seperti itu sapi tidak akan bisa bertahan hidup sampai dewasa.

“Pedhet biasanya tidak bisa berdiri karena kepala terlalu berat, sehingga perawatannya pun harus lebih ekstra salah satunya dengan memberikan minum dengan menggunakan dot,” tandasnya.

Exit mobile version