Suryapos

Pendhapa Art Space Gelar Workshop Seni Inklusif bagi Peserta Usia Anak

Yogyakarta(25/10/2025) – Sebanyak 150 peserta didik dengan. rentang usia antara 6 hingga 12 tahun dari berbagai lembaga pendidikan dasar di wilayah Kabupaten Bantul turut ambil bagian.

Dalam rangkaian lokakarya ini, para peserta didik diperkenalkan dengan  dunia seni pahat yang secara khusus  dipilih karena  dianggap  mampu  memberikan pembelajaran kepada  anak-anak  dalam  aspek kemampuan  motorik,  pemahaman ruang,  serta  daya  kreasi  mereka.

Menurut Manajer Program Pendhapa Art Space, Hardiwan Prayoga, pameran ini bukan hanya sekadar wadah untuk mempertontonkan hasil karya, namun juga merupakan cerminan dari perjalanan pembelajaran yang telah dilalui oleh anak-anak selama mengikuti lokakarya.

“Pameran ini kami namakan showcase karena fokus utamanya bukanlah sekadar memamerkan hasil  akhir  karya,  melainkan menyoroti proses pembelajaran yang telah dilalui,” tuturnya saat ditemui di Pendhapa Art Space pada hari Jumat (17/10/2025) sore.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta didik diberikan pengenalan mengenai beragam teknik dalam seni memahat,  mulai dari modeling clay, subtractive technique, hingga assembling. Yoga  menjelaskan bahwa seluruh karya yang  dipamerkan berbentuk patung, dengan  keberagaman gaya dan pendekatan yang mencerminkan karakteristik unik dari  masing-masing peserta.

Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar peserta merupakan anak-anak yang baru pertama kali berpartisipasi dalam kegiatan serupa ini. Pada tahap awal, mereka diajak untuk mengenali berbagai jenis material sebelum  memulai  proses  pembentukan karya.

Dalam rentang waktu yang relatif singkat, proses ini dirancang sedemikian rupa  agar para peserta didik dapat belajar memahami media baru dan  memanfaatkannya sebagai sarana untuk mengekspresikan diri.

Meskipun ini merupakan pengalaman pertama bagi sebagian besar peserta, Yoga mengamati bahwa hasil karya seni patung yang telah diciptakan oleh anak-anak menampilkan sebuah spektrum yang luas.

“Kami melihat karya-karya anak-anak ini sebagai sebuah spektrum yang sangat  kaya dan beragam. Terdapat karya yang  mencerminkan karakter individual dari  masing-masing anak, dan ada pula yang  memvisualisasikan imajinasi yang luar biasa. Dengan demikian, bentuk dan  gagasan yang muncul sangat bervariasi, ”  imbuhnya.

Dirinya memiliki harapan agar kegiatan ini tidak hanya berhenti pada  kegiatan pameran, tetapi dapat terus berlanjut di masa  mendatang.  Ia berharap agar seni pahat dapat menjadi  bagian  yang akrab dalam  kehidupan sehari-hari,  tidak  hanya  sekadar  dipandang sebagai obyek  pajangan di galeri.

Sementara itu, Direktur Pendapa Art Space, Ganes Satya Aji, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari  pendekatan pendidikan  berbasis seni.

“Kami berkeinginan untuk  menghadirkan  sebuah ruang belajar yang  dapat  melengkapi pendidikan formal,  bukan menggantikannya,  melainkan  menjadi  arena bermain dan berproses bagi semua usia melalui pendekatan seni,  khususnya seni pahat,” ungkapnya dalam Konferensi Pers Pameran Art Fun Children: Showcase.

Ganes berpendapat bahwa  seni pahat  memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan anak karena  kemampuannya untuk  melatih  keterampilan motorik sekaligus  menumbuhkan daya imajinasi. Anak-anak diajak untuk berimajinasi  dan sekaligus  berinteraksi dengan realitas saat mereka mulai membentuk material patung.

Mereka belajar bagaimana mewukudkan gagasan  dalam  benak  menjadi  wujud  nyata melalui sentuhan tangan dan proses kreatif.

Ia berharap agar pameran ini dapat menjadi wujud apresiasi bagi anak-anak yang telah berproses dalam kegiatan tersebut. Melalui pameran ini, hasil kerja keras dan usaha mereka dapat  dihargai oleh masyarakat luas.

Lebih dari seratus karya patung hasil kreasi  anak-anak dipamerkan dalam Art Fun PAS of Children yang berlangsung  dari tanggal 18 hingga 31 Oktober 2025 di Pendhapa Art Space, Panggungharjo, Sewon, Bantul.

SON

Exit mobile version