Sosial BudayaUmum

Pernah Diyakini Airnya Berkhasiat, Sendang Natah Saat Ini Kondisinya Tidak Seperti Dulu

Gunungkidul, SURYAPOS.id – Sumber air yang berasal dari Sendang atau sebagian orang menyebutnya dengan Belik menjadi salah satu alternatif bagi warga masyarakat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan sehari-hari terutama untuk air minum.

Seperti halnya dengan keberadaan Belik atau Sendang Natah, yang berada di Padukuhan Natah Wetan, Kalurahan Natah, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul. Sendang Natah menjadi terkenal dan menjadi perburuan masyarakat Gunungkidul, lantaran airnya yang jernih dan diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti batu ginjal.

Lasiyo (50) warga Padukuhan Ngabdirejo, RT 02/RW 01, Kalurahan Natah, Nglipar mengatakan, seluruh keluarganya hampir setiap hari mengkonsumsi air dari sendang Natah untuk keperluan air minum. Ia meyakini dengan mengkonsumsi air tersebut selain bersih tanpa mengandung zat kapur, airnya diyakini bisa berdampak baik bagi kesehatan.

“Air Sendang Natah ini jika direbus, kerak-kerak yang menempel pada wadahpun bisa ikut rontok, saya juga heran tidak tahu kenapa,” ucapnya (02/02/2023).

Tidak hanya masyarakat sekitar dan warga seputaran Gunungkidul saja yang mengambil air dengan menggunakan jerigen, Lasiyo sempat melihat, warga asal Yogyakarta bahkan Semarang, Jawa Tengah mereka sengaja berkunjung datang untuk sekedar mengambil air untuk dibawa pulang kerumahnya masing-masing.

Namun kondisi air di Sendang tersebut saat ini berubah drastis semenjak setahun yang lalu. Dikatakan Lasiyo Belik yang dulunya mempunyai debit air yang melimpah, saat ini tinggal menyisakan sedikit itupun dengan kondisi air yang keruh.

“Airnya dulu jernih dan melimpah mas, tetapi saya tidak tahu kenapa sekarang sumber airnya hilang. Musim hujan seperti ini pun Belik itu tidak mau menyimpan air lagi,” imbuhnya.

Senada juga dikatakan Darman (55) warga Padukuhan Blembeman, Kalurahan Natah, ia mengatakan Sendang sebelum dengan kondisi saat ini dulu airnya memang pernah menjadi tujuan orang dari berbagai daerah untuk mengambil air.

Dengan mengisi kotak seikhlasnya, mereka yang datang biasanya antri membawa satu atau dua jerigen air untuk dibawa pulang kerumahnya masing-masing, karena airnya diyakini memang mempunyai khasiat yang bermacam-macam terutama untuk kesehatan.

“Saya juga heran, kenapa tiba-tiba kok airnya hilang tidak seperti dulu lagi, kalau disebabkan karena pengeboran air saya rasa tidak, mungkin ini disebabkan oleh perdebatan yang terjadi saat antri mengambil air ataupun ada faktor lain sehingga Sendang sekarang bisa kering seperti sekarang ini,” pungkasnya

Exit mobile version