Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Usai insiden penyiraman Lurah yang dilakukan oleh kelompok penagih utang (Debt Collector/DC) di Kabupaten Gunungkidul dan juga maraknya praktik rentenir akhir-akhir ini. Sejumlah kelompok masyarakat dan pemuda di Gunungkidul melakukan aksi penolakan rentenir di Gunungkidul.
Aksi penolakan tersebut seperti uang ditunjukkan oleh pemuda di Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang. Melakukan aksi penolakan teror yang dilakukan oleh kelompok rentenir dengan memasang banner di bawah patung Garuda. Selasa, (22/4/2025).
Pemasangan Banner penolakan rentenir yang berujung aksi teror kepada warga masyarakat di bawah patung Garuda ini menyimbolkan agar negara hadir wajib untuk melindungi warganya.
Salah satu perwakilan pemuda, Aris Sakti Oktavia mengatakan aksi tersebut dilakukan karena banyak warga ketakutan akibat teror yang dilakukan oleh para rentenir.
Baca juga: Bupati Gunungkidul Kecam Intimidasi Lurah Krambilsawit oleh Penagih Hutang
“Saya, bersama dengan teman-teman dan warga Kalurahan Girimulyo melakukan kegiatan antisipasi merajalelanya rentenir di Kalurahan Girimulyo dengan memasang Banner seperti ini, kami menolak keras dengn kegiatan rentenir yang selama ini telah meresahkan warga,” kata Aris kepada awak media.
Penolakan teror rentenir ini dilakukan mengingat banyak kasus yang menimpa masyarakat, Aris mencontohkan kasus penyiraman Lurah Krambilsawit yang akhir-akhir ini viral dan memancing kegeraman Bupati Gunungkidul.
“Ini salah satu pencegahan terhadap teror rentenir, sehingga kami mencegah agar tidak ada lagi tindak teror dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok rentenir dan debt collector,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan suryapos.id paska penyiraman Lurah Krambilsawit oleh rentenir atau debt collector mendapat apresiasi dari ketua paguyuban Lurah Se-Gunungkidul yang juga melaporkan hal tersebut kepada Bupati Gunungkidul.
Dari tindakan paguyuban lurah Semar Gunungkidul ini nantinya akan diambil langkah hukum terhadap para rentenir dan debt collector yang telah melakukan intimidasi tidak hanya yang menimpa terhadap lurah Krambilsawit saja namun juga masyarakat Gunungkidul seluruhnya.