Gunungkidul, SURYAPOS.id – Lumbung Mataraman yang berada di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu lumbung Mataram di Gunungkidul selain Lumbung Mataraman yang berada di Sendangsih, Pengasih, Kulonprogo yang keberadaannya dibangun oleh pemerintah Provinsi DIY dengan menggunakan dana keistimewaan (Danais) tahun anggaran 2022.
Sejak diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X beberapa waktu yang lalu, Lumbung Mataraman yang berada tepat disamping balai kantor Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin itu semakin hari menjadi semakin banyak dikenal oleh masyarakat secara luas.
Seolah menjadi magnet, mereka yang berkunjung ke Lumbung Mataraman tersebut datang berasal dari berbagai macam instansi pemerintah maupun masyarakat secara umum, baik yang berasal dari wilayah Gunungkidul maupun luar wilayah Gunungkidul seperti halnya dari Jawa Tengah, Jawa Timur serta daerah yang lain.
Seperti halnya kunjungan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Hebat yang berasal dari Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Sabtu (11/02/2023) ke Lumbung Mataraman tersebut. KWT yang berjumlah sekitar 50 anggota mengunjungi Lumbung Mataraman dalam rangka Studi Banding untuk mengadopsi teknologi pertanian yang diterapkan secara maju oleh Kalurahan Bandung untuk kemudian diterapkan di daerah asalnya.
Agung Priyanto, SE, MM Wakil ketua DPRD Kabupaten Ponorogo dari Fraksi PDI P sekaligus bertindak sebagai kepala rombongan mengatakan, konsep dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan masyarakat merupakan hal yang paling penting, kemudian yang dilakukan saat ini adalah dalam rangka membangun kepentingan ekonomi jangka panjang dan bukan jangka pendek.
Menurutnya, kehadiran KWT dari wilayahnya ke Kalurahan Bendung ini merupakan sebuah bentuk eksprimen baru dalam rangka membangun petani-petani yang hebat. Dikatakan Agung, petani tidak hanya sekedar berproses tetapi juga harus mampu membuat terobosan-terobosan baru sehingga bisa menghasilkan petani yang aktif dan produktif.
“Dan faktanya seperti yang kami lihat dan saksikan Lumbung Mataraman di Kalurahan Bendung dalam rangka menjaga ketahanan pangan masyarakatnya kami akui sangat luar biasa. Sehingga harapan saya rombongan KWT yang saya bawa ini benar-benar bisa belajar tentang teknologi pertanian yang maju untuk kemudian diterapkan diwilayah masing-masing,” ucapnya (11/02/2023).
Sementara itu Lurah Bendung Didik Rubiyanto dalam pemaparan didepan tamu yang hadir menyampaikan, gagasan dalam menciptakan sebuah inovasi pertanian terpadu dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat di Kalurahan Bendung didapatkan tidak secara instan. Ia mengaku, bahwa proses untuk mencapai Kalurahan Bendung hingga bisa seperti yang sekarang ini dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa mencapainya.
Didik Rubiyanto menuturkan, pertama kali yang ia lakukan bersama lembaga adalah dengan cara membenahi pola pikir dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi masyarakat di Kalurahannya. Dikatakan Lurah yang terkenal tegas dan energik ini, bahwa mulanya banyak persoalan-persoalan ekonomi ditingkat perempuan dikisaran tahun 2015-2017 yang menyebabkan rusaknya perekenomian keluarga yang disebabkan oleh maraknya praktek rentenir atau bank harian.
Prihatin dengan keadaan masyarakat pada saat itu, hingga selanjutnya ia bertekad bersama lembaga dan seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi praktek rentenir diwilayahnya dengan cara membangun ekonomi masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing.
“Maka KWT dan Gapoktan yang saat itu segera terbentuk dengan didampingi penyuluh pertanian selanjutnya bekerja bersama-sama untuk menciptakan sebuah kegiatan pola pertanian terpadu dengan menggunakan lahan tanah kas desa yang luasnya hanya 750 meter,” ungkap Lurah Didik.
Dengan bimbingan PPL dan dikonsep secara matang dikatakan Didik, akhirnya Kalurahan Bendung khususnya KWT yang berasal dari sembilan Padukuhan mampu menciptakan sebuah inovasi dibidang pertanian dengan menanam komoditas pertanian yang beragam.
“Mudah-mudahan berkat bantuan pemerintah melalui Danais sehingga terbangun Lumbung Mataraman hingga mencapai seperti yang sekarang ini diharapkan semua kegiatan bisa continue dan berkelanjutan, sehingga ekonomi masyarakat yang terlibat didalamnya terus bisa maju dan berkemban,” pungkasnya.