SosialUmum

Belajar dari Banjir 2017, Warga Pacarejo Bentuk Komunitas Peduli Sungai

Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Pemerintah Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, membentuk komunitas pemerhati lingkungan yang bertujuan melestarikan alam serta menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan. Pembentukan komunitas tersebut diumumkan oleh Lurah Pacarejo, Suhadi, pada Senin (27/10/2025).

“Hari ini kami bersama warga Pacarejo, didampingi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul dan anggota DPRD Komisi C, resmi membentuk kelompok pemerhati lingkungan yang kami beri nama Komunitas Masyarakat Pemerhati Kali Dengok atau Kompak DE,” ujar Suhadi.

Baca juga: Rapat Senat Terbuka Puncak Peringatan Dies Natalis ke-16 Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Menurut Suhadi, pembentukan Kompak DE menjadi langkah awal untuk menggerakkan masyarakat agar lebih peduli terhadap kelestarian alam. Melalui komunitas ini, pihaknya berharap muncul kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan, dimulai dari tindakan kecil di lingkungan keluarga hingga skala masyarakat yang lebih luas.

“Melalui Kompak DE, kami ingin mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan dari diri sendiri, memberikan edukasi, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Ini juga bagian dari upaya membangun kesadaran untuk menjaga bumi demi generasi mendatang,” jelasnya.

Baca juga: Tragis! Truk Molen Tabrak Motor, Dua Mahasiswa dan Pedagang Bakso Meninggal di Tempat

Lebih lanjut, Suhadi mengatakan bahwa keberadaan Kompak DE juga merupakan bagian dari penyelarasan program Bupati Gunungkidul dalam mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Program tersebut meliputi upaya menjaga kebersihan sungai, pengelolaan sampah, pelestarian tanaman, serta kegiatan konservasi alam di wilayah setempat.

“Adanya kelompok Kompak DE ini juga dilatarbelakangi kondisi geografis Kalurahan Pacarejo yang kerap dilanda bencana, seperti banjir dan angin kencang. Kami berharap komunitas ini bisa menjadi garda terdepan dalam pencegahan serta penanggulangan bencana berbasis lingkungan,” imbuhnya.

Baca juga: Hendak Salip Mobil, Pemotor di Patuk Terjatuh dan Alami Luka Serius

Suhadi mencontohkan, pada tahun 2017 lalu, Gunungkidul pernah mengalami bencana banjir besar akibat curah hujan tinggi selama hampir satu minggu berturut-turut. Kala itu, wilayah Pacarejo termasuk daerah yang terdampak cukup parah akibat badai Cempaka yang melanda sebagian besar wilayah DIY.

“Waktu itu Kalurahan Pacarejo ikut terdampak banjir dan badai Cempaka. Karena itu, melalui Kompak DE, kami ingin menyiapkan langkah nyata untuk mengantisipasi hal serupa dengan menjaga kebersihan dan kelestarian Kali Dengok,” tutup Suhadi.

Exit mobile version