Kulon Progo SURYAPOS – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo melalui Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik mengadakan Sosialisasi/Penyuluhan untuk Kelompok Informasi Masyarakat, di Balai Kalurahan Banjarsari, Kapanewon Samigaluh pada Selasa (25/01).
Acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo beserta jajarannya serta perwakilan KIM se-Kabupaten Kulon Progo.Tema pada pertemuan tersebut ,Menangkal Berita Hoaks dengan narasumber Wakil Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (AMSI DIY), Agung Purwandono.
Pada kesempatan tersebut Ketua Forum KIM Kabupaten Kulon Progo, Zazin Sulaiman mengatakan bahwa Pada tahun 2021 sudah ada 37 KIM di Kulon Progo yang terbentuk, dan kemudian beberapa waktu lalu KIM DIY juga sudah terbentuk.
“Harapan kita segala informasi dari provinsi dapat disebarluaskan ke daerah melalui KIM sehingga memaksimalkan fungsi KIM itu sendiri,”jelas Zazin.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo, Agung Kurniawan, S.IP., M.Si., mengatakan pembahasan yang diambil dalam acara kali ini adalah terkait jejaring informasi yang sehat.
“Sekarang dimana-mana kita pegang HP, pasti punya media sosial, di sana terdapat informasi yang positif tetapi ada juga informasi yang menyesatkan atau palsu, informasi sesat tersebut adalah dampak penggunaan internet kita”, ungkap Agung.
Lebih lanjut, Agung menambahkan, dalam mengakses informasi ada baiknya saring informasinya dahulu sebelum share. Pengakses informasi bisa melaporkan informasi palsu secara pribadi, selain itu pemerintah khususnya Kementrian Kominfo juga mempunyai patrol siber 24 jam untuk mencegah berita hoaks menyebar semakin luas.
“Peran KIM sendiri terkait akses informasi, diharapkan dengan adanya kegiatan ini KIM bisa menyebarluaskan informasi yang benar kepada masyarakat,”terang Agung .
Baca Juga : Pemkab Kulon Progo Dukung, AMSI DIY Hadirkan Konten Sehat, Edukasi dan Perangi Hoaks
Sementara itu, Agung Purwandono selaku narasumber menjelaskan, orang mudah termakan hoaks karena orang lebih cenderung percaya hoaks jika informasinya sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki.
“Misal seseorang memang sudah setuju terhadap kelompok tertentu, produk, atau kebijakan tertentu. Ketika ada informasi yang dapat mengafirmasi opini dan sikapnya tersebut, maka ia mudah percaya,” jelas Purwandono.
Purwandono menambahkan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melawan hoax diantaranya adalah mengecek alamat situs, memperhatikan detail visual, berhati-hati dengan website yang terdapat banyak iklan, membandingkan sejumlah ciri yang menjadi pakem khas jurnalistik di media mainstream, hati-hati dengan judul sensasional, serta mengecek penulis informasi tersebut.
“Diharapkan dengan adanya sosialisasi tentang antisipasi berita Hoaks ini, KIM selaku mitra Pemerintah Kalurahan hingga Pemerintah Kabupaten, dapat lebih berhati-hati dalam menyebarluaskan informasi, sehingga tercipta informasi yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Agung.
Dapatkan info terkini : Mari Bergabung Grup Telegram | Anda harus intsall Aplikasi Telegram di ponsel dulu
Anda juga bisa mengikuti pada FaceBook | Twiiter | Instagram | suryaTV