Religi

Majelis Dzikir Ats Tsawab se-Jawa dan NTB Doa Bersama untuk Kemakmuran Masyarakat Tani

Grobogan SURYAPOS Pondok Pesantren Syafiiyah Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringin, Grobogan melakukan doa bersama secara virtual yang di ikuti 75 titik yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Minggu (19/09)malam.

Kyai Ahmad Haris selaku pengasuh Ponpes Syafiiyah menyampaikan bahwa
Doa bersama yang di gelar saat ini berpusat Majelis Dzikir Ats Tsawab Ponpes Syafiiyah bertujuan untuk kemakmuran rakyat petani di seluruh Indonesia,untuk malam ini doa bersama dengan tema “kemakmuran pertanian “

“Kegiatan zikir dan doa bersama ini dilakukan selapanan (36 hari) sekali.Untuk kali ini kita gelar untuk mendoakan semoga pertanian khususnya di desa kami dan secara umumnya di seluruh Indonesia, agar berkah,barokah,subur, makmur, terhindar dari hama dan panen melimpah,” ujar Kiai Ahmad Haris.

Dalam kegiatan Doa ini di ikuti secara langsung dari para santri dan para petani di sekitar Ponpes yang dipimpinnya, karena ini masih masa pendemi jadi peserta kita batasi dan semua yang mengikuti Doa secara langsung tetap dengan menerap prokes yang ketat.

“ada sekitar 20 santri dan sejumlah petani sekitar yang mengikuti zikir dan doa bersama ini secara langsung memang untuk peserta kita batasi yang biasanya dari anggota majlis datang saat ini mereka mengikuti secara virtual saja,” ungkapnya

Sementara itu salah satu pendiri Majelis Dzikir Ats Tsawab, Kiai Mahdun, menuturkan, majelis tersebut berdiri sejak Aguatus tahun ini. Namun, hingga saat ini sudah menyebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dan, sebagian sudah ada di Jawa Barat, Jawa Timur, serta NTB.

“Di Jateng sudah ada sekitar 65 titik, dan 10 titik ada di Jatim, Jabar, dan NTB. Ke depan saya yakin akan terus bertambah,” ungkapnyak

Lebih lanjaut. Kiai Mahdun mengatakan Majlis Dzikir Ats-Tsawab . diharapkan jadi pengerak atau embrionya ikatan majlis dzikir se-Indonesia

“Tujuannya adalah bersatu padu, saling jaga dan saling bantu membantu dalam hal hablum minalloh dan hablum minannas. Shalih untuk diri sendiri dan mushlih untuk orang lain. Bersinergi dalam menjaga paham ahlussunnah wal jamaah. Syukur dapat meluas manfaat dalam hal pendidikan dan ekonomi,” tuturnya.

Selanjutnya salah seorang petani Desa Bandungsari, Suyatman yang mengikuti acara Doa mengaku, ini merupakan sebuah kegiatan yang positif dengan Doa kita para jamaah memohonan kepada Allah swt agar di turunkan rohmat sehingga hasil panen bisa bagus dan maksimal seperti saat ini Alkhamdulillah hasil Produksi jagung dapat terjual dengan harga Rp5.300 per kilogram.


“Kali ini panen jagung, hasilnya bagus dan maksimal
Di daerah kami pola tanamnya satu kali padi, dua kali palawija. Hanya, lahannya termasuk tadah hujan.
“Alhamdulillah berkat perhatian pemerintah baik dalam pengadaan pupuk dan obat-batan mudah dan lancar. Hanya, kami usul kalau bisa dibuatkan mesin sedot air untuk pengairan,” tandasnya.(Sumber Diskominfo Jateng)

Kegiatan zikir dan doa bersama Ponpes Syafiiyah

Exit mobile version