Jakarta SURYAPOS – Menindak lanjuti Surat Presiden (Surpres) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait dengan usulan nama Calon Panglima TNI yang bakal menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Komisi I DPR RI menggelar fit and proper test (Uji Kelayakan) terhadap Calon Tunggal Panglima TNI yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni, Jenderal TNI Andika Perkasa.
Dalam pemaparannya di depan anggota Komisi I DPR RI, Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan bahwa, ada delapan hal yang akan menjadi fokus dirinya saat dipercaya mengemban tugas sebagai Panglima TNI, diantaranya adalah akan melaksanakan tugas-tugas TNI ini dengan lebih mengembalikan pada peraturan perundang-undangan yang ada.
“Itu prioritas pertama saya, bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan ini dengan benar-benar berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan”, ujar Jenderal TNI lukusan Akmil 1987 ini.
Untuk fokus yang kedua, Mantan Danpaspampres ini menuturkan bahwa, dirinya akan memaparkan secara khusus dan tertutup pada anggota Komisi I DPR RI, terkait dengan fokus soal pengamanan perbatasan di darat, laut dan udara.
“Untuk fokus yang ketiga, tentang implementasi peningkatan Kesiapsiagaan TNI dalam tugas Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Kesiapsiagaan TNI dalam tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP)”, papar Jenderal TNI kelahiran Bandung ini.
Sedangkan yang menjadi fokus keempat bagi Mantan Pangkostrad ini adalah, adalah terkait dengan Siber, sebagaimana diketahui teknologi Siber sudah masuk ke berbagai aspek kehidupan, sehingga diperlukan Pembangunan Tim Cepat Tanggap Keamanan Siber dan penguatan pada Kelembagaan, Insfratruktur dan SDM.
“Yang kelima adalah fokus pada peningkatan sinergitas intelijen, utamanya di daerah konflik dengan peningkatan kapabilitas satuan intelijen dan penguatan pada tata kelola serta koordinasi intelijen“, ujar Andika.
Fokus keenam yang dipaparkan oleh Jenderal TNI yang berpengalaman di Infanteri ini, adalah, Pemantapan Interoperabilitas Tri Matra terpadu dalam pola operasi TNI, dilakukan dengan Pengintegrasian doktrin, taktik dan strategi antar Matra dan Peningkatan efektivitas penyelenggaraan komando, kendali, komunikasi, komputer Siber intelijen, pengamatan dan pengintaian dalam operasi militer.
“Ketujuh adalah fokus pada Penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif melalui tata kelola organisasi dan Revitalisasi serta Reaktualisasi struktur dan fungsi organisasi di lingkungan TNI”, ujar Andika.
Fokus kedelapan yang dipaparkan oleh Jenderal kelahiran Bandung ini adalah, Reaktualisasi peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politik luar negeri, dilakukan dengan memperluas latihan bersama dengan militer negara sahabat secara berimbang dengan memperhatikan konstelasi geopolitik dan geostrategi sejalan dengan kebijakan politik luar negeri dan Peningkatan kesiapan satuan TNI sesuai standard Peacekeeping Capability Readiness System untuk mempermudah penyiapan misi pemeliharaan perdamaian.