Sobat Surya
Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat banyak dipusingkan dengan melambungnya beberapa harga bahan pangan seperti kedelai, daging hingga minyak goreng yang membuat kelabakan masyarakat menengah ke bawah.
Permasalahan ini banyak faktor yang menjadi pemicunya, dan yang paling mendasar adalah terkait dengan hukum pasar yakni supply and demand, karena di Indonesia supply bisa karena masih adanya oknum yang sengaja bermain dalam tata niaga komoditas yang langka, dan hal ini menjadi sebuah PR bagi Satgas Pangan serta aparat penegak hukum, agar bisa mengikis habis praktik-praktik yang sangat mengganggu rantai ekonomi ini.
Yang kedua faktor demand, karena di Indonesia demand ini bisa dinaikkan pada momen-momen tertentu seperti Natal dan Tahun Baru, awal Ramadhan, Lebaran, hari besar yang lain bahkan saat nyadran, bisa memicu kenaikan harga sebuah komoditas.
Dari berbagai kondisi yang terjadi saat ini, fungsi dan tugas Satgas Pangan harus terus diperkuat, dan Pemerintah harus hadir dengan mengintervensi pada kenaikan harga komoditas yang tidak sewajarnya serta mengikis habis praktik-praktik curang oknum yang bermain dalam tata niaga sebuah komoditas.
Perlu sebuah upaya untuk memetakan daerah-daerah mana saja yang mengalami kenaikan harga pangan, berikut dengan menelisik lagi kenaikan harga sebuah komoditas, apakah masih dalam tataran wajar atau bila ditemukan adanya pelanggaran, maka Pemerintah juga harus bertindak tegas dengan memberikan sangsi bagi pelakunya.
Harga kebutuhan pangan juga sangat dipengaruhi oleh kondisi global yang terjadi, mengingat saat ini Indonesia juga masih banyak melakukan impor untuk komoditas pangan bagi penduduknya, namun kebijakan impor tersebut juga harus dilakukan berbarengan dengan upaya proteksi bagi para petani lokal, diperlukan kejelian agar kebijakan impor juga tidak menjatuhkan harga dari petani lokal saat sedang panen, jadi diperlukan kebijakan yang terukur, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran.
Yogyakarta 1 Maret 2022
Salam Surya.
