Sosial Budaya

Catatan Pagi SURYAPOS, “Jusuf Hamka Orang Tionghoa Pertama Jadi Pengurus PBNU”.

Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022 – 2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur bukan saja semarak dengan kehadiran para petinggi negeri seperti, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani hingga para Menteri serta pejabat negara yang lain, namun dibalik itu terdapat sebuah sejarah dalam perjalanan Nahdlatul Ulama selama ini, yakni dipilihnya H Muhammad Jusuf Hamka atau yang lebih dikenal dengan Babah Alun sebagai Ketua Bidang Budaya dan Kesra, dalam gerbong kepemimpinan era KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU.

H Muhammad Jusuf Hamka yang lahir di Samarinda pada Desember 1957 ini selain dikenal sebagai pengusaha yang banyak bergerak di bidang jalan tol hingga mempunyai aset sekitar Rp 15 Triliun juga dikenal dengan kedermawanannya, bagaimana seorang Babah Alun dengan konsep berbagi melalui warung nasi kuning podjok halal, yang menyediakan nasi kuning seharga Rp 3.000 bagi fakir miskin dan kaum duafa, dengan tanpa mematikan usaha warung-warung sekitarnya melalui sebuah cara, membeli semua nasi dari warung-warung disekitarnya kemudian menjualnya kembali dengan harga yang sudah disubsidi, yakni Rp 3.000 bukan hanya itu sepak terjang dari sosok Muslim Tionghoa ini, Babah Alun juga mewakafkan 10 hektar tanahnya, untuk pemakaman pasien meninggal karena Covid 19.

Tidak salah kiranya jika KH Yahya Cholil Staquf, memilih pria yang mulai mualaf pada tahun 1981 ini untuk membantunya dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama, selain memberikan warna tersendiri dalam Kepengurusan PBNU, serta menjadikan NU sebagai wadah untuk semua jenis pemikiran, golongan, kelompok dan afiliasi politik, sesuai dengan visi kedepan dari Gus Yahya Cholil Staquf.

Kini dengan amanah baru yang diberikan kepada pria yang bermimpi untuk membangun 1000 masjid ini, semoga bisa sebagai sarana melakukan Syiar Islam yang Rahmatan Lil Allamin dan sarana untuk mewarnai negeri dengan keberagaman.

Salam Surya

Exit mobile version