Ekonomi & Bisnis

Catatan Pagi SURYAPOS, Ironi Harga Kedelai Di Negeri Yang Subur.

Sobat Surya

Saat Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag Oke Nurwan dalam sebuah konferensi pers pada Jumat (11/02) memperkirakan jika harga kedelai diprediksi akan menembus angka Rp 12.000/Kg, yang ada dalam benak banyak masyarakat adalah, kenapa hal tersebut bisa terjadi di negeri yang dikenal dengan kesuburannya……… bagaimana ini bisa terjadi ?

Sudah selayaknya semua elemen bangsa dan Pemerintah mengambil langkah-langkah yang jauh kedepan, bukan hanya sekedar bertindak sekedar mengamankan ketersediaan kedelai di pasar, sehingga secara tidak langsung akan meneguhkan bangsa ini sebagai konsumen belaka, ditengah potensi pertanian yang luar biasa apabila dikelola dan diberdayakan dengan sebuah kesungguhan, untuk mengembalikan kejayaan bangsa ini seperti masa lalu, negeri yang ijo royo-royo, Gemah Ripah loh Jinawi…….

Ketergantungan pada kedelai impor sangat riskan sebenarnya dan juga mempengaruhi tren harga bagi industri pengguna kedelai, yakni para perajin tempe dan tahu yang dikenal sebagai sumber alternatif protein bagi masyarakat menengah kebawah, yang mana disaat bersamaan juga dihadapkan pada tingginya harga daging ayam dan sapi.

Dalam hal ini, Pemerintah bisa melakukan intervensi pasar dengan untuk memastikan pasokan kedelai tetap terjaga, disamping itu juga Pemerintah perlu memberikan insentif kepada para perajin tempe dan tahu, sehingga harga yang sampai pada konsumen tetap terjaga dan masyarakat menengah kebawah bisa mendapatkan pasokan protein yang mencukupi.

Memang persoalan ketersediaan dan harga kedelai saat ini tergantung pada pergerakan harga global, bagaimana fluktuasi harga di tingkat importir yang begitu cepat, belum serta merta bisa diikuti pada tingkat perajin, hal ini yang menjadikan belum didapatnya solusi sampai saat ini.

Satu hal yang lebih penting lagi adalah, dalam hal ini Pemerintah perlu untuk memikirkan upaya agar bisa ada kemandirian pangan tanpa menggantungkan impor, opsi membuka seluas-luasnya lahan-lahan pertanian serta membuat regulasi yang mendukung hal tersebut, sehingga akan tercapai ketahanan pangan nasional.

Salam Surya.

Yogyakarta, Minggu 13 Februari 2022.

Exit mobile version