Sobat Surya.
Agama dan Kebudayaan, dua kosa kata yang sangat tidak asing bagi kita semua, setiap hari bahkan menjadikannya sebagai perbincangan berbagai kalangan, hal ini menegaskan jika kedua kosa kata yang sangat familiar tersebut mempunyai relasi atau hubungan keterkaitan diantaranya.
Agama adalah segala sesuatu yang datang dan bersumber dari Tuhan, sedangkan Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan dari Cipta, Rasa dan Karsa manusia, dua hal yang sangat jauh berbeda sebenarnya, namun memiliki keterkaitan yang kuat, yakni agama menyebarkan ajarannya melalui budaya dan budaya membutuhkan agama untuk pelestariannya.
Agama tidak serta-merta menghapus budaya yang sudah mengakar di masyarakat yang mungkin ada beberapa diantaranya ada ketidaksesuaian dengan ajaran serta nilai-nilai agama, agama menggunakan budaya sebagai media untuk menyebarkan ajarannya atau melakukan dakwah, jadi disini peran agama untuk melakukan filterisasi terhadap kesesuaian dengan ajaran serta nilai-nilai agama bukan memberangus budaya itu sendiri.
Sering kita melihat upaya-upaya membenturkan agama dengan budaya, seperti kasus sesajen di Gunung Semeru atau kasus pernyataan Ustad Khalid Basalamah yang terkait dengan memusnahkan wayang, hal yang seharusnya tidak boleh terjadi di negara yang terdiri dari ribuan adat dan budaya serta diikat dalam Bhinneka Tunggal Ika, dibutuhkan kesadaran bersama untuk bertoleransi sehingga tercipta keselarasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti yang diharapkan oleh para pendiri bangsa ini.
Kesimpulannya adalah, Agama dan Kebudayaan memang dua hal yang sangat berbeda, namun dari perbedaan yang ada bukan untuk dibenturkan Deni sebuah kepentingan dan selayaknya adalah berjalan berdampingan untuk memperoleh kedamaian dalam berkehidupan, diperlukan kesadaran yang tinggi dari setiap insan untuk menerapkan sikap dan nilai-nilai toleransi antar sesama.
Yogyakarta, 22 Februari 2022
Salam Surya.